Nandita's Story

Haloooooooo! Gue balik lagi, kali ini gue bakalan cerita dan sharing pengalaman gue buat move on dari seseorang. Btw, jangan di salty-in ya!:p Gue tau move on itu gak gampang, bahkan susah. Tapi, menurut gue move on itu perlu. Kenapa? Karena kita gak bisa terus-terusan stuck di orang yang sebenernya udah gak terlalu worth untuk diperjuangkan. Gaya  bahasa gue udah keren belum? Gimana caranya gue bisa move on dari orang itu? Butuh waktu lama juga sih buat gue move on dari "dia" sekitar tiga tahun lebih. Lama kan? Tapi emang bener dan kalau inget gue berasa bodoh banget bisa sampe separah itu. Selama gue berusaha buat move on, gue selalu coba menyibukan diri dengan cara aktif kegiatan-kegiatan, kerja sampingan bahkan nulis blog. Tapi itu bener-bener gak ada efeknya di gue alias ga berhasil WKWK. Gue gak nyerah, gue berusaha untuk move on. Sampe pada waktunya, gue bener-bener mikir "Buat apa lagi gue pertahanin?" gue inget-inget gimana sikap dia ke gue, terus perl

Teruntuk kamu yang berada jauh disana. Izinkan kali ini aku mengucap selamat tinggal. Mengucap kata yang selama ini sulit untuk diucap, mengucap kata yang sebenarnya enggan untuk ku ucap. Meskipun sulit, tapi memang ini sudah menjadi ke-harusan-ku. Seharusnya kata ini sudah terucap tiga tahun yang lalu saat kamu memutuskan untuk menjauh. Tapi aku tak mampu, aku terlalu jatuh padamu, aku terlalu larut dengan semua yang ada padamu. Selamat tinggal, mungkin kata ini juga tidak pantas untuk ku ucap karena pada dasarnya, aku dan kamu tidak pernah menjadi 'kita'. Aku dan kamu tidak mempunyai kisah yang mungkin bisa ku kenang. Aku mengucap selamat tinggal pada diriku yang dulu. Selamat tinggal untuk diriku yang selalu mendambakan dirimu, selamat tinggal pada kenangan yang aku buat sejak empat tahun yang lalu. Sejak aku mulai belajar dibangku SMA dan sekarang aku sudah menjadi mahasiswi semester tiga. Cukup lama ya. Selamat tinggal untuk hatiku yang mungkin masih ada padamu. Terim